Senin, 22 Juni 2009

Perkembangan IT dalam Kehidupan Telepon Genggam

Pengantar
Teman-teman, tidak seperti biasanya blog saya berisi hal-hal tak bermutu tanpa konsep. Kali ini saya ingin buat beda.
Sebenarnya gak tau sih penting atau gak, yang pasti postingan ini adalah tugas akhir semester untuk mata kuliah Teknologi Informasi Pengantar, jadi saya akan bercerita tentang IT.



Kata Sambutan
Kepada Bapak Dosen / Mbak Asisten Dosen
Selamat datang di blog saya.. Walaupun saya sedikit gaptek, blog ini telah saya miliki sejak setahun lalu.
Walau saya jarang posting, tetapi saya tak pernah melupakan blog ini.
Pembuatan blog ini berawal dari kesukaan saya pada kegiatan menulis, tetapi juga karena gengsi sih, masak di zaman serba canggih ini saya masih nulis di diary yang hanya bisa dinikmati sendiri, tidak dapat berbagi tawa, sedih, dan harapan.
Selain itu teman-teman saya juga blogger yang aktif, produktif, freaks, kayaknya gak bisa sehari tanpa posting, jadi saya juga suka baca blog mereka.
Namun blogwalking kalau sudah menjalar kemana-mana, saya akui sangat tidak baik, karena menghambat pekerjaan lain yang lebih berguna, tugas, atau belajar.
Intinya, selamat datang .. Enjoy this blog .. Walau isinya sering ngalor-ngidul, blog ini menggambarkan jiwa saya yang dinamis. Hehehee




Cerita tentang 10 tahun yang lalu

Saat itu usia saya masih 9 tahun. Saya menemukan beberapa teman sekolah yang sudah menenteng HandPhone di saku seragamnya.
Saat itu saya masih duduk di kelas 4 SD, sehingga punya HP adalah hal sangat keren.
Tentunya saya gak mau kalah, akhirnya ayah memberikan HP Nokia Seri 3210 kepada saya.

Bahagia. Walaupun hanya bisa untuk telepon minta jemput sekolah, dan SMS tanya PR, saya merasa HP adalah alat yang luar biasa canggih dan mempunyai aura yang bersinar.



Cerita 7 tahun silam
Saya sudah duduk di bangku 1 SMP, ayah teman saya, Dinda, yang bekerja di bagian bea cukai membelikan HP baru untuknya saat dia berhasil diterima di sekolah favorit.
HP Dinda sangat keren, serinya Nokia 3650.

Sangat outstanding, dan belum dijual secara bebas di Indonesia saat itu.
HPnya yang hanya dapat berbahasa Inggris dan Cina itu, punya banyak kelebihan yang tentunya mencolok dianding HP 3310 saya saat itu.
Bisa untuk FOTO! That’s hot. Saya terkesima mendamba. Selain itu HP Dinda juga bisa merekam suara dan video, polyphonic pula.
Saat itu citra modern SMS diganti dengan MMS yang diiklankan dengan orang purbakala membawa HP berwarna, menggunakan MMS untuk berkomunikasi karena mereka belum mengenal bahasa. Lucu.
(Masih ingat?)

Selai HP, Internet juga sudah masuk dalam kehidupan saya di masa SD, namun dulu internet jarang diakses di HP, atau tidak pernah..
Pada masa SMP dan SMA lah teman-teman mulai buka Friendster dari telepon denggam mereka.





Fenomena Blackberry dan Smartphone lainnya


Kalau dulu internet dapat diakses dengan sambungan GPRS lewat HP, kini diciptakan handphone yang super canggih dengan fitur internet berlangganan dan abilitas di area hotspot ataupun wi fii.
Dapat kita lihat di bagaimana penjualan Blackberry, Nokia E-series, atau I-Phone 3 G yang membludak. Sebuah gaya hidup yang sangat modern.
Walaupun Cuma untuk rutin buka status facebook.
Mia is watching movie..
Mia is ngantuk
Mia is stop watching movie..
Mia is curious sama movie
Mia is watching lagi
Mia is ketiduran di depan TV
Mungkin begitu pola-pola pemilik smartphone kebayakan.ehhehee. Tapi It’s Okay..



Walaupun saya tidak begitu menguasai secara detail runtutan perkembangan teknologi informasi pada telepon genggam, namun saya sadar betul perubahan yang signifikan.
Menurut saya perkembangan-perkembangan ini sangat baik, semakin mempermudah kehidupan manusia dan menggambarkan semakin majunya peradaban.
Yang menjadi minus adalah saat teknologi tersebut disalahgunakan dan merusak produktifitas kinerja.

Sekian. Salam..

Senin, 09 Februari 2009

LIBURAN..

Oke..saya harus sepakat dengan mama saya bahwa mandi dua kali sehari memang banyak manfaatnya. Selain tubuh lebih bersih, energi positif akan muncul setelah kita disegarkan terapi air, kita pun siap untuk melakukan aktivitas. Pastinya dengan hasil yang lebih baik dibanding hanya mandi di pagi hari. Beda halnya dengan seniman, mereka mungkin mempunyai chemistry khusus dengan tanpa mandi untuk berkarya. Jadi bukan berarti mereka gak produktif walaupun kadang tak mandi sekalipun dalam sehari.
Intinya, saya harus mulai memupuk kebiasaan baik mandi dua kali sehari, setelah bertahun-tahun absen.




muka segar



Saya sebenarnya ingin posting hari-hari penuh kebahagiaan saya di bulan ini. Tanggal 4 dan 5 februari lalu, saat semua orang tersayang sangat membuat saya merasa spesial. Apalagi cerita tentang ipa empat. Sayangnya, setelah saya baca dan terlalu saya-sentris, pasti agak males bacanya. Saya tunda dulu deh. Tapi saya ucapkan terimakasih banyak untuk teman-teman semua.. saya sayang kalian, dan nyaman berada di antara kalian..

Well, pagi ini saya krs pertama dalam hidup. Saya rencanakan berangkat pukul enam pagi. Terdengar lebay bagi sebagian orang, saya merenung, akhirnya berangkat pukul 07.30.
Setiba saya di kampus, pemandangan yang tidak diduga terlihat nyata, antrian panjang, seperti di kediaman dukun cilik Jombang. Yang ini berlebihan. Rencana krs yang telah saya susun rapi kemarin, amburadul kemana-mana. Tapi bodo amat, terima saja dengan lapang dada.

Saya sudah bosan libur kalau boleh jujur. Liburan kali ini saya hanya ngendon di Jogja. Bukan masalah sebenarnya, karena kesenangan itu ada dimana-mana. Tetapi rutinitas saya agak memuakan, atau malah sangat-sangat. Kalau bisa bermain keluar rumah saya rasa tidak akan begini jadinya, tetapi sudah rahasia umum kalau saya ini anak setengah pingit. Nggak dipingit banget, tapi ga dilos juga.half pingit.

Betapa tidak, kita tengok jadwal harian saya saat tak ada acara, begini:
05.00 bangun solat subuh,langsung tidur lagi beberapa menit setelahnya
10.00 badan terasa segar dan saya siap untuk benar-benar bangun
10.02 baca headline Koran
10.30 nonton tivi lalalalalala
13.00 bobo siang
15.30 bangun lalalallala
*tau-tau uda magrib.
Untungnya saya gak suka lia dan sekar, jadi belom RCTI mode on
20.30 alisa
21.30 rafika
22.30 nonton bioskop trans tv atau film di indosiar
01.00 baca buku
02.30 ngantuk, dan tidur

Tidak sehat, bukan? Beda cerita kalau ada papa saya. Beliau paling gak suka saya tidur seusai subuhan. Dengan penuh acting saya tahan mata, baca Koran tegak-tegak, di balik Koran mata saya terpejam. Kalau dipanggil saya akan kaget sejadi-jadinya, sulit untuk acting muka gak bangun tidur di balik koran. Subtitusinya kadang saya ganti dengan nonton star kids. Tapi tambah parah aja, asty ananta sangat tidak menarik, walau rambutnya berkilau. Boneka nerbicaranya juga sangat jayus. Saya tertidur lagi di sudut kursi keluarga. Sampai papa satya meneriakan”koyo gombal amoh..”
Kejem.
Suatu hari saya sok melek pasca subuhan, kembali ke kamar, dan tidur lagi. Pukul 11.00 saya terbangu kaget, papa saya teriak memanggil. Ide baru, bawa buku, sok mengisi waktu dengan membaca sejak habis subuhan sampai pukul 11.00. ayah saya berkata”tiduuuurr aja kerjaanmu..”
Sambil ngangat buku“aku baca kok, ini..nii”
Beliau mematahkannya”ah kamu, bangun tidur langsung ambil buku, biar dikira habis baca..”
“gak kok, enggak.. yeee!”jawaban saya makin tak logis.
Intinya papa saya gak bisa diakalin.huh..

Suatu hari saya bercerita kepada teman saya, bunga. “kenapa sih papaku gitu banget?padahal kan aku libur..”
Setelah saya ceritakan kronologisnya, bunga bilang”nek aku koyo koe, aku wes diusir bapakku..”
Saya pun sadar, tapi hal itu berulang di keesokannya.
Kalau dipikir-pikir emang tingkah saya sangat kekanakan, tidak menggambarkan wanita 19 tahun yang harusnya bagun pagi, menyapu halaman, dan membantu ibu memasak di saat liburan. Entahlah.. saya bingung sendiri
Tapi saya akan berusaha untu berubah, harus bisa!

Malam ini sebaiknya saya tidur cepat, agar bisa segar besok pagi. Walaupun kenyataan pahitnya, saya baru bangun tidur sore ini pukul 16.00 setelah tidur dari pukul 12.00.

Minggu, 01 Februari 2009

Tentang Sepertiga Perempuan Menuju Senayan


sebelum dibaca ada baiknya saya jelaskan terlebih dahulu. postingan ini bukan karena saya lagi sok abot, tapi semata hanya tugas liburan, dari majalah equilibrium. bukan buat dimuat sih, makanya saya pikir agak mubazir. makanya saya posting aja. selamat baca^^


Perayaan setahun sekali Hari Kartini tiap 21 April mengingatkan kita pada hakikat kesetaraan gender. Wanita bukanlah lagi objek semu, gambaran kepasrahan dan ketidakberdayaan. Kini mereka merdeka dan bebas berkarya. Tidak terbatasnya ruang lingkup wanita, kini merengkuh sendi kehidupan politik. Wanita Indonesia yang diharapkan tangguh duduk di kursi-kursi perwakilan rakyat. Tahun ini dirancang sepertiga bagian bagi mereka. Namun setelah keputusan caleg terpilih adalah dengan suara terbanyak, apakah tetap layak wanita melenggang untuk 30% kursi hanya dengan alasan memenuhi jatah?
Gonjang-ganjing pemilu. Frase itu yang kiranya tepat untuk merangkum semua pemberitaan penting di media seluruh Indonesia beberapa bulan belakangan. Semakin dekat, sekitar enam puluh hari lagi, kita semua akan berpesta mengenyam nikmat hidup di negara demokrasi. Pesta ini agaknya banyak berbeda dengan yang terdahulu. Pasca ketokan palu Ketua Mahkamah Konstitusi tentang penentuan wakil rakyat dengan suara terbanyak, berbagai pihak mengaku puas, tetapi yang lainnya kecewa lantaran segunung argumen yang juga berdasar. Salah satu argumen yang cukup kuat adalah berkaitan dengan kebijakan penempatan 30% kursi bagi perempuan. Bila caleg terpilih adalah mereka yang mendapat dukungan terbaik, maka undang-undang mengenai pengkaderan wanita tidak akan berjalan sesuai rencana, karena bisa saja semua yang mendapatkan suara terbanyak adalah kaum pria. Komisi Pemilihan Umum yang notabene tidak berhak melakukan interfensi terhadap keputusan pemilu angkat bicara bahwa apapun yang terjadi nanti, harus tetap ada 30% wanita di DPRD dan DPR.
Sedikit mengulas tentang situasi bila suara terbanyaklah yang menentukan kemenangan seorang calon legislatif. Ibarat kata, pertempuran makin sengit, dan mereka yang bertarung akan mengeluarkan segenap kekuatan untuk menjadi yang terbaik. Hal yang dikawatirkan adalah mereka yang berkantung tebal akan diuntungkan atas kondisi ini, semuanya berkutat pada pemilih, bukan lagi keberuntungan nomor urut. Inilah yang mendasari anggapan bahwa perempuan akan sulit mengenyam jalan lurus menuju kursi dewan.
Merujuk kepada asas keadilan, misalnya saja digambarkan bahwa satu partai memperoleh sembilan kusi di daerah X, urutan 1-8 diduduki oleh pria, dan 9-12 wanita. Bila 30% harus wanita, maka otomatis para pria di posisi tujuh dan delapan, harus rela digeser oleh wanita posisi sembilan dan sepuluh, sedangkan si sebelas duduk di kursi terakhir. Andaikan data kongkretnya, pria posisi tujuh mendapatkan 3000 suara, wanita posisi sembilan 1000, apakah ini adil? Bahkan pria posisi tujuh ini harus memberikan kursi terakhir kepada wanita ke sebelas yang hanya dapatkan 200 suara. Pria posisi delapan pun harus kecewa berat, mengingat 1800 suara yang ia dapatkan ternyata sia-sia dibanding 1000 suara yang didapat seorang wanita.
Analisis terakhir, mengenai harkat riil seorang wanita. Bukankah putusan ini tampak seperti sekadar belas asih atas segala keterbatasan mereka? Padahal tidak sedikit wanita di negeri ini yang mempunyai potensi besar dan diyakini mampu berdiri sejajar dengan pria. Sebenarnya tanpa alasan 30% pun, bila seorang wanita memang layak untuk jadi anggota dewan, ia tetap akan duduk di kursi itu.
Arti sesungguhnya dari pemilihan umum adalah bukan bagaimana seseorang menaiki tangga kekuasaan, tetapi bagaimana rakyat memulai lembaran baru di negara dengan pemimpin yang punya kekuatan besar dan mampu mengubah kehidupan mereka ke arah yang lebih baik.
Habis gelap terbitlah terang, begitu kata R.A. Kartini. Setelah berabad-abad masa suram kita alami, kini saatnya wanita bangkit. Kebangkitan menuju eksistensi bukan dengan berunding hebat memperjuangkan kemurahan hati sebagai medianya, seperti yang kini dilakukan oleh beberapa anggota KPU perempuan. Kekuatan kita sendirilah yang dapat memancarkan eksistensi tersebut. R.A.Kartini tidak pernah meminta sebuah sekolah lengkap untuk diisi pelajar wanita, bukan? Beliau menyusun keping demi keping harapan dan perjuangan menjadi sejuntai kalung indah sebagai hiasan bagi wanita, lebih dari kecantikan semata. Sama halnya, wanita bisa melenggang ke Senayan tanpa harus dijadikan pelengkap memenuhi tempat mereka, justru persaingan yang sesungguhnya baru dimulai bila mereka disejajarkan dengan pria.rahmia.

Minggu, 25 Januari 2009

trio aww-aww part I ft kinkin



personil lengkap




Karena kinkin lagi sensi, dan itu gara-gara saya, maka postingan ini harus ditulis secara hati-hati.sebelum dibaca dan marai mangkel. Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, gak ada maksud apa-apa kin.

PREAMBULE
Ini pembuka tentang trio aww-aww. Cerita tentang salah satu personil kami. Kenapa trio aww-aww terdiri dari miyem(saya),kinkin, dan gupay. Kenapa trio? Bukan karena kami sekumpulan wanita idola sekolah lo, kami bukan sekumpulan manusia yang saat berjalan di lapangan tengah maka angin berhembus, atau lelaki seantero SMA menyiuli kami dan berbisik mendamba. Kami juga bukan bukan semacam gank nero, berbelt besi-besi, walaupun gupi suka pakai eyeliner, kami bukan sekumpulan yang suka main labrak, atau pada saat kami masuk kantin semua anak minggir dan jalan menunduk keluar. Bukaan,bukan,bukan. Bukan pula gank borjuis, gank gila shopping, atau semacamnya.

LATAR BELAKANG
Gak tau juga kenapa kami bisa berkarier bersama. Dilihat dari latar belakang saja berbeda
Miyem
Tampak biasa, gak punya hobi yang menonjol. Ikut majalah sekolah da teater.
Kinkin
Petualang,jago foto, al gore wanita wanna be.
Gupay
Up to date urusan teknologi, film. Lagunya yang gak up to date. Hanya di area band Barat tahun 80-90an.
Itu yang gak detail. Apa karena kami suka mendominasi diary kelas yang berputar hanya di antara kami bak mesin carnot? Gak juga, gel-gel,ambar, dan simbah juga holic diary. Untuk masalah karaoke, anis dan nadia lebih holic.
Apa karena kami sering mendapat predikat TL(Tidak Lulus) saat try out unas? Ga sering-sering banget ding *jaim*.apa karena kami sama-sama ingah-ingih?ga juga.


DAFTAR KEMUNGKINAN
:: suka foto 45 derajat dari atas, agar muka kami terlihat lebih manis
:: foto dagu maju *kinkin pengecualian*
:: lebih milih nulis diary daripada ngerjain PPI (semacam latihan unas, um, dan spmb)
:: hobi makan soto Surabaya dan nasi teri
:: ratu maya *Cuma buat kinkin*
:: kempol besar *kinkin bukan*
:: pingin jadi arsitek di masa SMA *hanya gupay yang sukses memelihara cita-cita mulia itu*

KESIMPULAN
Kemungkinan besar karena kami trio baju barong saat sesi pemotretan di sundak, hak paten!!!!
Semenjak itu, baju barong jadi nge- in banget.kami sang trendsetter. Tidak perlu diragukan lagi
*paragraph ini digambarkan seakan kami tiga model cantik nan proporsional, yang hobinya foto, dan jadi trendsetter para remaja*
Dengan berat hati, bukan ini juga alesannya.

REKOMENDASI
Harus rajin baca blog lingkaran diary ipa empat. Dan karena kinkin paling unik, Dilihat dari DAFTAR KEMUNGKINAN yang kami pelajari sebagai salah satu step METODE ILMIAH *ngarang banget* maka pertama giliranmu kinn!


Gak usah berpanjang-lebar. Capcus

KINKIN
Deskripsi fisik:
Berambut super lurus, hidung mancung, mata sipit, dagu panjang menawan.
Postur 163 cm, 48 kg.
Warna kulit sawo matang nan eksotik. Sangat melayu

Awal kenal emang kemungkinan mengira dia atos, karena suka bertampang madhesu, tapi kelamaan akan tau aslinya.
Kinkin sosok idealis, berjiwa seni tinggi, dan cerdas bukan main. Ia jago gambar,menjahit, dan fotografi. Kadang anti social, tapi juga sangat perhatian. Kalau ada yang ulang tahun, kinkin pasti brainstorming kasih surprise yang manis. Kinkin juga cukup baik mengekspresikan diri lewat kata-kata. Dedikasinya tinggi, terbukti dia jadi ketua Padmanaba Hiking Club di kala SMA, Smoothie Socialholic Club juga ga si? Dan kemungkinan calon Pimpinan Umum Majalah Equilibrium FEB UGM 2010. Tampan.
Saya tambah aware sama kinkin semenjak tahu kami satu TK. Kinkin nulis di frenster bagian school ‘TK ABA Concat, seTK sama Mia lho’ jaman baheula tapi, bukan kemustahilan bentuk kami hampi sama.
Kalau dipikir-pikir, ini yang namanya ‘kalau jodoh ga bakal kemana’. Kami se-TK, di tahun kedua TK saya pindah ke Depok, kembali ke Jogja saat SMP kelas 2, se-SMP dengannya, SMA sama, tiga tahun sekelas, Jurusan kami pun sama plek sekarang, tanggal 9 nanti kami KRS an bareng, it means, kami akan ada di kelas yang sama paling tidak untuk 6 bulan mendatang.
Yang lucu dari kinkin, dia sangatlah lebay. Walaupun saya jadi ketularan. Kinkin lebih lebay. Saat kumat matanya akan terbelalak dalam-dalam, muka gawe-gawe muncul, dagunya naik-turun
“mosok tho mi, tadi aku lagi ngendon di ..piiip.. terus ketemu sama ituuu, aku diajakin ngomong hal gak penting, sumpaaaahhhh, males! Aku malah nanggepi omongan yang satunya lagi. Si itu gak tau ngomong sampe kemana..”
Sadis
Lebih parah lagi, suatu hari di masa liburan, kin2 karaoke ma temen-temen tanpa ngajak saya. Saya ingat pembicaraan di telepon.
M: kamu karokean thaa?? Sama sapa aja. (logat saya udah gel-gek banget. Ngeringkik ala kuda. Piss gel)
K: akuu, hasbee, gupiii ……. (ngomong satu-satu, mantep)
M: ga ajak-ajak, aku kira kalian ga jadi pergi.
Saya berekspektasi kinkin akan menghibur dengan kata-kata “sudahlahh.. kapan-kapan lagi” atau “maafkan kami gak kabarin lagi”
Tapi ternyata diseberang sana
K: kasian!
Terlalu sadis caramuu..

sontak pengen nangis beneran. Tapi emang begitu dia, udah bawaan orok.

Yang bombastis dari kinkin adalah keberhasilannya keterima di Akuntansi UGM walau setelah belajar hanya dua bulan saja. Banting setirmu telat kin. Tapi dia jadi hobi ngeceni aku yang PBS. Padahal aku hanya ingin mengurangi sainganmu kin.ehhehehhehehhe.

Aib kinkin adalah SIM C nya. Dia bakal milih diiyik-iyik dua jam non stop daripada kita liat SIM C nya. Tapi bagus kok. Artistic, apa adanya. Kalian harus liat. *ngompor-ngompori biar pada penasaran*

Saya dan kinkin pernah membuat surat perpisahan gadungan untuk yang ceritanya dari Pak Nana untuk anak sekelas kami. Kurang lebih begini.

----------------------------------------------------------------------------------

Untuk : anak-anak IPA 4 yang kusayangi walau tak ada yang lebih kusayang dari robotikaku

Satu tahun kebersamaan kita berlalu sangat cepat karena aku sangat menikmati waktu bersama robotikaku
Kalian semua sangat menyenangkan sayangnya tak lebih menyenangkan dari robotikaku
Semua sangat mengesankan terutama robotika
Kini saatnya kita berpisah akhirnya aku bisa konsen mengurusi robotikaku
Doa saya semoga kalian sukses selalu dan robotika juga akan selalu Berjaya


Salam sayang dan robotika

Bapak Nyanya Supriyatnya
-------------------------------------------------------------------------------------



Gak persis sih.
Ini kejahatan paling parah yang aku dan kinkin perbuat. Rasanya ingin sungkem dan mbenger-mbenger minta maaf. Maaf pak nyanya.teteup.

Cerita paling up to date adalah saat kami facial bersama beberapa hari terakhir. Pasca ujian kami merasa sangat muka kotor, kami sepakat nyalon. Hari itu pengalaman pertama kinkin facial. Saya ajaklah ke salon facial favorite saya. Salon ala jepang milik mamanya audrie, Shi Zen. Facial di sana sangat menyenangkan, pelayanannya ramah, dan prosesnya tidak sakit.
Yang menyedihkan adalah sebelum facial muka kamu harus dipantau. Diperbesar beribu-ribu kali dan dianalisis di computer. Waktu itu saya giliran pertama, dan taulah. Komedo-komedo menjijikkan saya di zoom sangat besaar. Kinkin cekikikan. Mamah audrie dengan tegelnya berhenti di daerah itu,
“nahh..ini niihh, tabungan ujian kamu..”
keadaan muka saya sangat parah. Tapi selesai juga. Giliran kinkin, giliran kinkin. Tapi sayang, baru mau mulai, saya harus masuk bilik, rencana ngiyik-iyik gagal total.
Yang namanya jodo, bilik saya bersebelahan dengan kinkin. Semua proses berjalan biasa aja. Proses yang paling menyakitkan tiba. Setelah komedo+jerawat kami disedot, muka kami diberi sentuhan macam infra red agar jerawatnya mati sampai ke akar. Menurut saya sih, gak sesakit di salon-salon lain, tapi tiba-tiba ada pekikan konyol dari bilik sebelah.
“aww…ewww…aduhhh mbak…manteb banget ….”
“wrrrrr….errrggg….auuummmm…….” *lebay*
Malah terdengar nggilani. Bukan,,, kinkin merasa wajahnya perih, ia kesakitan kayaknya. Saya harus menahan tawa dalam-dalam. Pura-pura batuk dan sebagainya. Tapi gelagat saya malah aneh, sehingga kemungkinan kalau saya buka mata, akan terlihat muka chapster saya alisnya naik sebelah.
Begitulah

Banyak banget cerita dengan kinkin, tapi gak akan habis ditulis.

Maaf ya kin, kalo postingan ini marai males.maaf sekali lagi.
Begitulah teman-teman tentang salah satu personil trio aww-aww. Saya juga akan tulis yang lainnya, tapi bertahap yaa.

Coming soon : trio aww- aww part II
Saya harap kalian penasaran^^


ni galerynya


kami sedang tamasya



di hepap



ini kinkin



lagi antisosial


Kamis, 22 Januari 2009

diary hari ini

Am in emotional situation.

Sebenernya alasan ga penting. Kenapa saya jadi terlalu perasa begini ya? Entahlah, tapi ada yang atos banget hari ini. Luweh, sing penting aku apik-apik wae.
Awalnya saya biasa aja, tapi dipikir-pikr jadi rada njelehi. Gak taulah, bukan seharusnya saya jadi unmood gara-gara tu orang. Ga penting, dan positif thinking aja, mungkin emang yang bersangkutan ga maksud apa-apa.

Saya maafkan. Si adrie sempet ikut sewot, tapi semua aman terkendali.

Ga penting, dan males buat dibaca ga si, karena cerita tadi sangat absurd.capcus.

Liburan ini kayaknya menyenangkan deh.
Besok, ipa empat bakal kumpul, sms forwardan uda ada di hape, dan besok kami ketemu lagi. Horee!!!

Ngomongin masalah sms forwardan, ipa empat kalo bikin sms forwadan emang sadis. Dulu jamannya banyak urusan masalah foto-foto atau PTTA kami sangat akrab dengan ini.

“teman2 bhubung PTTA uda dkt,kita bkl ada rapat bwt ngomongn tema & band. Kamis 22 januari 2009 jam 9 di lapteng.ontime.forward ke absen bawahmu. Ga pake lama. Alasan ga punya pulsa ditolak!!!”

Emang gak etika. Udah datengnya ga diharapkan, maksa buat forward pula. Tapi cukup membantu.trus ada juga sms yang mendiskreditkan seseorang.

“teman2 hasby sotoy,ternyata besok prawisudanya mulai jam 2 bukan jam 4. sebarkan”

Versi laen

“teman2 hasby dan ambar sotoy,ternyata besok prawisudanya mulai jam 2 bukan jam 4. sebarkan”

Semacam itulah. Walau ga plek kaya yang saya tulis barusan.
Dengan karakter yang diirit-irit.diumpel-umpelin, kalo bisa tanpa spasi.
Kalo ada yang gak dapet pasti besoknya bengak-bengok”aku ga dapet,woooo…..berhenti dimana?sapa biang keroknya”.
lalu kamu ngrembug menduga-duga siapa orangnya dengan ngurutin absen,”kamu forwardin ga?”lalu dijawab,”iyaaaahh!!!”
biasanya yang jadi tersangka orang yang ga ada di venue pencarian praduga tak bersalah yang orangnya itu-itu aja.kasian.
Tapi sms semacam yang pertama emang inspiring banget. Maksa buat kesebar. Walau mesti ada aja yang luweh. Tapi hasbi terimo nyalin sms ke hape ibunya disaat gak ada pulsa.teknologi makin canggih dan kita bisa ngasih pengumuman penting ke 35 orang dengan domisili berbeda, apapun yang sedang mereka lakukan.

Trus, besok rabu saya mau daftar les jahit. Hore! Saya akui saya orangnya pinginan. Suka banget liat kinkin, indy, ma mahot yang bisa jait werno-werno, pingin bisa juga.
Ayah juga menjanjikan akan membeli mesin jahit idaman kalau ip saya semester ini bagus. Sambil nunggu pengumuman yang super njelehi karena keluarnya lambat dan satu per satu marai jantungan, saya belajar jait dulu aja. Siap-siap, siapa tahu ip saya bagus.pede

Eniwei saya mulai njait beberapa hari sebelum malam perpisahan 6 bulan lalu. Saat itu saya telat ngurusin baju ala arab kelas yang sebenernya ide saya juga. Gak ada tukang jait yang mau nerima bahan saya. Pintu demi pintu yang saya datangi tampak suram, seakan-akan saya dari organisasi terselubung minta sumbangan dan seakan penjait itu pengen bilang “ibunya nggak ada”.

Terpaksa de saya jait sendiri. Walau saya kasian sama indik, karena saya terlalu merepotkan. Gimana enggak, njait lurus aja ga mampu. Tapi kasihan lagi si ambar, ga tau kesalahan di bagian mana, tapi indik yang waktu itu sangat tertekan ngurusi anak-anak sok coba-coba yang datang ke rumahnya pukul 9 pagi dan pulang pukul 8 malam, kayaknya uda ga tahan lagi. Dia bilang”ya ampun mbaaarr..kok bisa kayak gini sihh….aku ga tau ni harus diapain lagi? Harusnya ga beginii. Udah! Kmu kasi penjait aja sana!” dan sejak saat itu ambar ga pernah datang buat njait lagi di rumah indik. Ambar cerita kalo dia takut ma indik,hehehehe.ra nguati, padahal indik biasa aja.

5 hari berturut-turut saya njait 2 baju yang modelnya sangat simple. Dan hasilnya waktu saya make baju non arab, saya tampak seperti gadis andukan di iklan shimizu.
Untung aja celana arab dijaitin kinkin, tapi dari awal saya sudah salah potong. Celana arab saya jadi skinny.
Di h-1 saya coba buat atasan arab. Mulailah saya me-make over kaos putih dengan jahitan sisa bahan celana di bagian dada. Niatnya mau bikin kesan velvet jatoh, tapi apa daya, malah terlihat kayak bikini dengan dalaman kaos. Super nggilani.
Di kerumunan anak-anak ayu dengan kostum belly dance dan full Arabian, saya kaya anak smeksi yang membordir manual inisial nama saya di kaos, yang bekas pensil polanya lebih nyata daripada bordiran itu sendiri.
Yang terakhir, saya sok bikin sepatu yang matching dengan gaun pink saya. Satin pink saya tempel asal di sepatu hitam yang sebenernya lumayan eman-eman buat dirusak. Saya nempelnya waton, sampai lem panasnya mengenai kaki dan tangan, dan ga bisa sembuh dalam seminggu. Tapi fakta kejam menerpa, fifin bilang “itu apa e mbak?tatakan kaki ya?” walaupun alas kaki ma tatakan kaki beda tipis.cici ujuk-ujuk ketawa sambil bilang “malah kayak kapal mbak” . ngenes

Makanya harus bisa njait!

Trus saya pengen banget ke solo deh. Njajal pandhawa yang gak pnah jadi didatengin. Ngeliat postingan mbak fuffie tentang solo juga bikin mupeng abis. Pokonya wajib laaahh.

Program selanjutnya, baca buku yang belom saya selesein. Memoirs of geisha dan girls of Riyadh. Buku boleh minjem yang lawas, dan belom juga abis saya santap.

Trus mau rajin renang aaahh. Katanya pentumbuhan perempuan rata-rata mentok di usia 20 tahun. Mumpung masih road to 19, saya masih bisa usaha ninggiin badan. Minder juga kalo lewat sd serayu liat anak sd yang lebih tinggi dari saya, seorang mahasiswi semester peralihan 1 ke 2.

Apalagi ya?
Kayak gitu aja kok langsung dibilang menyenangkan. Biasa aja yaa. Tapi yang namanya libur pasti menyenangkan. Orang Indonesia kebanyakan libur. Orang Indonesia cinta libur. Saya berasa selalu libur.

Terakhir, saya mau mbiasain rajin posting. Biar gak stagnan dalam menekspresikan diri dalam bentuk tulisan.

Intinya, liburan ini pengennya gak sekedar seneng-seneng atau foya-foya, saya ingin upgrading diri.

Buat teman-teman semua, selamat liburan..

Jangan lupa oleh-oleh.

Senin, 19 Januari 2009

Antara konflik Gaza, Facebook, Mc.D , dan Papua



source:kempoamikom.blogspot.com


Beberapa hari ini saya isi waktu dengan muyawarah besar BPPM Equilbrium yang melelahkan, namun hasilnya cukup memuaskan dan menjadi pembelajaran baru. Tepat pukul 13.00 saya tiba di rumah. Sambil merebahkan tubuh yang letih, jemari saya menari di atas keyboard laptop, checking email dan account jejaring social.
Teriakan anti Israel makin keras dan menggema, memasuki dimensi dan mengkristal, membuat perdebatan terjadi dimana-mana. Saya di suggest menghapus akun facebook dan berhenti memakai produk amerika. Jiwa kekanakan saya menolak perlahan dalam hati, sejenak. Lalu saya sintesa lagi apakah hal itu memang harus saya lakukan? Apa manfaat dan mudharatnya. Just so you know, saya bukan seseorang yang terlalu idealis, masih banyak hal tidak penting yang saya kerjakan. Tapi saya terus berpikir bagaimana membuat hidup lebih berarti.
Facebook dalam blog seseorang bernama Ana, silahkan cek alamatnya di facebook saya, digambarkan sebagai salah satu media penggalangan dana bagi pertempuran Israel di Gaza. Makin hari membernya makin banyak, iklan yang masuk pun bertambah, analogi mereka berlipat ganda pula sumbangan perang yang diberikan. Saya merinding. Sumpah. Merasa berdosa. Hanya dengan menyapa teman di dunia maya, saya membantu aksi pemusnahan masal di Gaza. Itu pikiran pendek. Tapi apa isu itu benar ya? Yang namanya pembunuhan karakter, sudah lumrah dimana-mana. Apalagi lewat internet, dimana jutaan orang dapat mengaksesnya dengan mudah, bahkan bagi mereka yang hanya iseng. Sampai detik ini saya belum berniat untuk menghapus akun saya. Ingin cari bukti lebih lanjut.
14045, I’m lovin it, paparapapaaap! Siapa sih yang tidak tahu jargon ini? Keponakan saya, Fatah yang usianya baru 4 tahun saja sudah hafal di luar kepala, lebih hafal iklan Mc.Donald ini dibanding doa mau makan, harusnya di lafalkan lebih dari tiga kali dalam sehari yang notabene jauh lebih penting. Nasib serupa layaknya facebook menimpanya, pemboikotan oleh orang dalam jumlah besar. Lagi-lagi dituding sebagai donator perang.
Apa yang harus saya lakukan, saya bingung. Saya merintih melihat nasib ribuat warga Gaza. Tapi untuk sementara ini saya putuskan untuk tidak menghapus akun facebook saya.
Kendati ini disama artikan sebagian orang sebagai gerakan pro Israel, sebenarnya saya tidak berniat begitu. Bagaimanapun mekanismenya, benar atau tidaknya anggapan bagi kebanyakaan orang, saya punya argument. Lebih dari 69% shoutout friends saya di facebook meneriakan anti Israel. Bukankah ini merupakan salah satu media jihad? Membakar semangat orang untuk berusaha memberi bantuan apa pun bentuknya, sesuai kapasitas, saya rasa ini bermanfaat. Facebook messenger juga menjadi salah satu media diskusi panas mengenai Perang Israel-Palestina akhir-akhir ini.Pernah dengar peribahasa senjata makan tuan? Kalau kita mengubah fungsi motor pembantai menjadi motor aksi simpatik dan bantuan riil, si pembuat facebook dalam istilah Jawanya malah akan gela. Saatnya kita memang menjadi insan kritis yang tidak sekedar mainstreaming. Segera putar otak, ambil kendali.
Lalu berkaitan dengan produk semacam Mc.D, KFC, Texas, dan sebagainya. Saya sebenarnya tidak terlalu menggadrungi sajian tersebut, hanya kadang mendkonsumsi di akhir pekan. Akhir-akhir ini semakin banyak saja teman saya yang berhenti makan produk amerika, atau konsumsi lainnya. Menghentikan kontribusi perang katanya. Sebelum saya ikut begitu karena wacana yang sama, terlintas wajah cleaning service Mc.D di benak saya. Lantas, bagaimana dengan mereka? Bagaimana kelanjutan hidup mereka bila kantornya terpaksa tutup karena total cost sudah tidak exceed atau imbang dengan total revenue karena masyarakat berbondong-bondong boikot Mc.D. Pengangguran meningkat. Ada rekan saya yang bilang ,”itu kan hanya dampak jangka pendeknya saja.”
Hanya? Saja? Anda bisa berbicara demikian di dalam rumah berkasur empuk milik orang tua Anda. Namun bagaimana dengan mereka? Rakyat menengah ke bawah yang sangat peka dengan geliat ekonomi mikro. Dalam teori Philips Curve dijelaskan bahwa angka penganggurang dan inflasi berbanding terbalik. Beda kasus dengan di Indonesia, inflasi saat ini masih merangkak naik akibat global financial crisis, dan dampak kenaikan BBM (yang walaupun telah diturunkan belum cukup mempengaruhi harga output aggregate untuk turun). Lantas, sudah menganggur, harga barang naik, makin banyak perusahaan kena boikot, harga kebutuhan mahal, bagaimana mereka bisa bertahan?
Kalau masyarakat suka demo memaki pemerintah, presiden, anggota DPR menentang kebijakan yang merugikan rakyat miskin, kenapa kita harus ikut menambah factor turunnya perekonomian mikro?
Itulah segelintir pendapat pribadi saya mengenai black campaign yang berhubungan dengan konflik Gaza marak terjadi.
Agak keluar tema, saya menyerah dengan banyak stasiun TV Indonesia. Walaupun saya nonton sinetron untuk hiburan, saya kini jadi agak males nonton berita. Terutama TVone yang popularitasnya meroket itu. Blow up berlebihan pemilihan Barrack Hussein Obama memang telah berlalu, tapi kini konflik Gaza sukses merebut perhatian seluruh masyarakat Indonesia secara berlebihan. Update dari stasiun Al-Jazeera setengah jam sekali, berhasil menggeser gempa Papua dan bencana alam lainnya yang Indonesia alami dalam pekan-pekan ini.
Salah siapa? Bukan. Saya bukannya tidak suka akan informasi penting yang kontinuitas dari saudara kita di Palestine sana, tetapi apakah rintihan saudara kita di Papua kurang penting?
Saat gempa melanda Jogja, semua orang gempar, bantuan datang, posko-posko bertebaran di antero DIY. Berbeda dengan di Papua kini, kedasyatan gempanya tidak kalah, namun kepeduliannya berkurang. Saya tidak mengetahui secara pasti, apakah orang Indonesia sudah semakin kebal bencana alam, atau mereka kurang info, atau pemerintah sedang lebih pusing pikirkan bantuan perdamaian di Gaza? Kasihan mereka. Mereka tidak jauh kurang menderita dibanding anak Palestine.
Padahal Papua turut menopang kesejahteraan hidup kita. Dengan SDA yang berlimpah, pemasukan Papua menjadi bantuan pembangunan bagi pulau Jawa yang cenderung ‘gersang’ penghasilan alamya. Walaupun velocity of money kita lebih besar, namun salah satu sumbernya dari sana. Infrastruktur yang kita nikmati sekarang ada yang merupakan sumbangsih dari mereka. See?
Indonesia kini ibarat seorang Bapak yang ingin mendamaikan konflik antar kampungnya, tapi di rumah anaknya kelaparan, dan istrinya sakit keras. Padahal sebaik-baiknya menolong saudara jauh, lebih utama membantu tetangga dekat.
Saya tarik nafas panjang. Kompleks sekali masalah kehidupan. Dilemma. Saya sama sekali bukan bermaksud interfensi simpatisan perang Israel-Palestina, hanya ingin mengingatkan, bahwa di dalam ‘tubuh’ ini juga sebenarnya ada ‘luka’.
Doa saya untuk konflik Gaza, semoga ,manusia senantiasa menyadari bahwa Allah memberi banyak hikmah di balik cobaan yang Dia berikan. Selesaikanlah konflik itu dan biarkan anak Palestine kembali bersekolah di padi hari, dan tertawa riang bermain di bawah terik matahari siang di kota mereka yang aman. Pohon kurma kembali tumbuh di tanah itu, dan mereka kembali memetik buahnya ke dalam keranjang, berlari sesegera mungkin ke rumah, untuk mempersiapkan hidangan makan malam yang istimewa. Dan adzan dapat berkumandang di dalam masjid megah dengan terangnya cahaya, menyeruak ke penjuru kota, damai bagi mereka.

Rabu, 14 Januari 2009

adrie


lupa masukin foto adrie
ndembik.